KOMUNIKASI KRISIS DI ERA DIGITAL
Abstract
Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana konstruksi media relation suatu organisasi memberikan kontribusi bagi keberhasilan komunikasi krisis. Didalam tubuh suatu organisasi, krisis menjadi sebuah keniscayaan yang mengiringi dinamika aktif dalam tubuh organisasi tersebut. Krisis dalam struktur organisasi, bisa dipicu misalnya oleh konflik internal maupun eksternal. Bila konflik tidak terkelola dengan baik, sangat mungkin akan diketahui publik secara tidak proporsional. Media massa yang mempunyai peran mendesiminasikan berita adalah pihak yang perlu dijadikan mitra ketika organisasi kita mengalami krisis.
Tulisan ini merupakan kajian reflektif-teoretis yang akan menggunakan beberapa literatur untuk mendapatkan pijakan untuk menganallisis persoalan komunikasi krisis beberapa organisasi yang pernah terjadi di Indonesia. Kasus atau konflik mes TNI AU Cokrosuman, Surakarta dan kasus hotel Alexis akan menjadi ilustrasi dalam kajian ini. Bukan membandingkan kedua organisasi itu secara diametral, sebab bukan apple and apple, namun lebih kepada usaha mendeskripsikan kerja mereka masing – masing sehubungan dengan konstruksi media relation yang mereka bangun., karena krisis dalam sebuah organisasi akan mempengaruhi citra / reputasi di dalam masyrakat. Terlebih di era digital dimana berita akan bersifat real time dan simultan serta masif.
Hasil dari kajian adalah divisi humas dalam sebuah organisasi sangat penting dalam mengonstruksi media relation antara lembaganya dengan institusi media massa yang ada. Dalam kajian ini terlihat bahwa humas TNI AU Lanud Adi Soemarmo telah berhasil membangun media relation yang baik, sehingga tidak masuk dalam jebakan krisis organisasi yang terjadi. Humas hotel Alexis terjebak momen krisis, sehingga upaya pemulihan citra perusahaan yang diusahakan tetap dibayang bayangi oleh persepsi masyarakat yang lebih dahulu menyebar.